Selasa, 06 Maret 2018

Sejarah PO.Sugeng Rahayu

 PO. Sugeng Rahayu atau yang dahulu dikenal dengan Sumber Kencono.
Hino adalah merk yang lekat dengan pelari Jawa Timuran ini. Yap.. seluruh armada Sugeng Rahayu / Sumber Kencono memang mengadopsi Hino baik itu tipe AK (Front Engine) maupun RK (Rear Engine). Alasan tentu saja simpel.. karena Hino itu sudah teruji bandel, punya tenaga yang besar, rem pakem, kaki – kakinya juga kokoh dan tentu saja harga chassisnya lebih murah dibanding merk eropa.. Ditanam body dari karoseri apapun hajarr.
1981 adalah titik awal mula Sumber Kencono berdiri. Bapak Setyaki Sasongko mengawali semuanya dengan 6 unit bus Mercedes – Benz. Rute awal bus ini menyambungkan antara 2 Kota.. Surabaya – Jogja, dengan kelas yang tentu saja merakyat yaitu kelas Ekonomi. Tentu saja ini jadi pilihan bagi para penglaju daerah – daerah yang dilewati oleh Sumber Kencono, karena tarifnya sendiri menyesuaikan kota – kota yang dilewati, murah meriah dan cepat dalam perjalanan
Tren positif terus berkembang hingga 20 tahun kemudian. Sumber Kencono yang sudah berkembang jauh lebih besar menjadi favorit bagi para warga untuk melakukan perjalanan antara Jogja – Surabaya. Walaupun saat itu sudah banyak juga saingan dari PO yang memiliki trayek serupa dengan jumlah armada yang tidak kalah banyak.. Sumber Kencono menjadi Favorit karena waktu tempuhnya yang benar – benar lebih cepat.Penghargaan pun datang kepada Sumber Group, di era pemerintahan SBY.. melalui Menhub Hatta Rajasa Sumber Kencono mendapat penghargaan sebagai salah satu PO dengan pelayanan terbaik selama musim lebaran 2005 atau 1426 H. Tidak hanya itu, 2007 dan 2008 Sumber Kencono juga mampu meraih penghargaan serupa berkat kepuasan para penumpang dengan pelayanan Sumber Group.
Tahun – Tahun Sulit bagi SK
Namun, di akhir dekade 2009-2011 Sumber Kencono mendapat musibah kelam, entah karena kurang awasnya manajemen dalam mengontrol kru yang sudah kelewat batas dan tidak terdidik dalam hal pemahaman berlalu-lintas.. Sumber Kencono ini sering mengalami kecelakaan. Hingga stigma negatif pun menyebar dan masyarakat mulai enggan untuk menggunakan SK karena dianggap terlalu ugal – ugalan.. bahkan sempat ada yang menyindir dengan memplesetkan nama bus ini menjadi “Sumber Bencono”
Tamparan besar bagi Sumber Kencono akhirnya datang kala SK mengalami kecelakaan di Mojokerto yang menjadi sorotan  Gubernur Jawa Timur hingga mengirimkan rekomendasi kepada Dishub untuk mencabut Izin Trayek SK karena menewaskan hingga 20 orang plus kecelakaan bus di Ngawi yang berhasil merenggut nyawa pengendara motor sampai bus dibakar oleh massa / warga setempat karena sudah muak melihat kelakuan para pengemudi bus Sumber Kencono seperti manusia tidak berpendidikan dan tidak menghormati pengguna jalan lainnya.Bpk Setyaki menyadari ada hal yang tidak beres dalam manajemen Perusahaan Otobusnya, akhirnya perbaikan manajemen pun dilakukan. Sanksi pengurangan armada sebanyak 40% dalam seminggu diberikan kepada SK oleh Menhub dengan faktor kasihan kepada para karyawan SK. Menhub saat itu E. Mangindaan menilai apabila dilakukan pencabutan izin trayek.. maka akan terjadi PHK massal pada karyawan SK yang saat itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang.
posisi ini adalah posisi favorit bagi para pencinta kecepatan.. ya.. salip menyalip seperti menjadi hal wajib di bus ini
Menghilangkan Kesan Negatif
Dengan perombakan manajemen besar – besaran.. Bpk Setyaki juga mengganti nama Sumber Kencono dengan Sumber Selamat. Namun masih ada saja driver yang ngeyel dan ugal – ugalan.. Sumber Selamat masih sering mengalami kecelakaan namun sudah tidak intens seperti jaman Sumber Kencono dulu. Geram dengan kelakuan para krunya yang dapat merusak nama baik perusahaan.. Bapak Setyaki akhirnya mengeluarkan aturan tegas.. SP3 langsung untuk para driver yang masih gila dalam membawa bus.
Menghilangkan citra negatif pun terus dilakukan dengan merubah perlahan seluruh nama armada menjadi Sumber Selamat.. dan Sugeng Rahayu. Hasilnya positif.. dengan aturan tegas pada para kru dan tidak segan – segan langsung pecat bagi para driver / kru yang melanggar dan mengabaikan keselamatan bersama akhirnya membuahkan hasil manis.. Sumber Group kembali menjadi favorit masyarakat Jawa Tengah – Jawa Timur karena pelayanannya yang baik, bus yang terawat, dan tarif yang terjangkau. Target Zero Accident pun tercapai dan Sumber Group kini menjadi salah satu bus yang menerapkan safety maksimal bagi armada dan para penggunanya.
Nomor pengaduan SMS Center, dipasangkannya GPS pada tiap armada guna mengontrol agar tidak ada driver yang berani ugal – ugalan lagi.. dan hingga APAR (alat pemadam api) menjadi standar dari setiap armada. Kontrol pun diperketat dengan menaruh checker di setiap kota yang dilewati.. sehingga tidak ada permainan tarif dari para awak bus yang dapat merugikan penumpang.
Bus Mewah Kelas Eksekutif, SRGS – Sugeng Rahayu Golden Star
Sumber Group pun kini punya armada andalan selain bus ATB-nya dengan nama Sugeng Rahayu Golden Star atau disingkat SRGS. bus ini adalah bus kelas Eksekutif yang melayani trayek kota – kota besar mulai dari Jawa Timur hingga Jawa Barat. Ya, belum lama ini Sugeng Rahayu memperpanjang trayeknya dari Surabaya – Jogja hingga Purwokerto – Tasikmalaya – Bandung. Dengan armada yang fresh Hino RK8 berbalut body elegan keluaran karoseri Laksana.. bus ini menjadi contender berat bagi bus – bus yang melayani trayek serupa, karena bagaimanapun Sugeng Rahayu memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dan servis kepada penumpang, value for a long trip istilahnya. Jozz…
Dan baru beberapa hari sebelum artikel ini terbit.. Sugeng Rahayu Golden Star kembali membuka trayek baru.. Jember – Cilacap.. selamat buat SRGS.. semoga ramai dan menjadi favorit warga Jember.
Sukses selalu Sumber Group, kepengen jajal dari Bandung ke Jogja rasanya. (imt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar